Salah satu pengerajin batik tulis di Desa Sokawera dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Telah membatik sejak duduk di bangku sekolah hingga sekarang telah memiliki cucu. Dengan keuletan dan kegigihanya tanpa rasa lelah menghasilkan karya-karya batik tulis dengan tanpa disadari telah melestarikan kekayaan budaya khas Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1950. Di pelopori Mbah Lebe, Nini Dipa, Nini Gabug, Nini Admi, Nini Sajem, mbah Carik Dongkol. Generasi yang paling muda bernama Rizki berumur 16 tahun. Ciri khas batik Sokawera yaitu Batik Barong, kawung, kagok, blarak cinerek, dom bundel, kopi pecah, gedong kosong. Sampai dengan perkembanganya satelit, jaean, serit, blaburan, dan dunia baru. Ciri khas batik banyumas ialah cecekan dan sawudan
Berdiri sejak tahun 1950. Di pelopori Mbah Lebe, Nini Dipa, Nini Gabug, Nini Admi, Nini Sajem, mbah Carik Dongkol. Generasi yang paling muda bernama Rizki berumur 16 tahun. Ciri khas batik Sokawera yaitu Batik Barong, kawung, kagok, blarak cinerek, dom bundel, kopi pecah, gedong kosong. Sampai dengan perkembanganya satelit, jaean, serit, blaburan, dan dunia baru. Ciri khas batik banyumas ialah cecekan dan sawudan